Jumat, 12 September 2008

Cuma ple-SETAN

Nama Pasangan Cabup/Cawabup, Diplesetkan
//HARARI = Hari-hari Antri
PAN= Parial-Asmadi, No
Redho= Repot Dhonk
MANNA – Sejumlah jargon terkait penyebutan pasangan Cabup/Cawabup mulai mewarnai penyelenggaraan Pilkada Bengkulu Selatan. Entah dari mana dan siapa yang memulai, namun jargon tersebut mulai banyak dibicarakan orang.
Penelusuran RB, dari sembilan pasangan Cabup/Cawabup, tiga pasangan diantaranya telah mendapatkan jargon dari sumber yang tidak diketahui. Pasangan Cabup Ir. H. Ramlan Saim, MM – Cawabup Rico Diansari, SE dengan nomor urut 1 dan akrab disingkat HARARI mendapatkan singkatan yang berbeda dari masyarakat. HARARI = Hari-hari antri. Diduga, jargon ini ada kaitannya dengan aktifitas antre mendapatkan BBM di SPBU Kutau dan Tanjung Raman yang sudah berlangsung dalam dua tahun terakhir. Hal ini bisa jadi ada kaitannya dengan kepemilikan Rico Diansari, SE atas SPBU Tanjung Raman.
Pasangan Cabup/Cawabup lainnya yang mendapatkan plesetan dari masyarakat adalah pasangan yang diusut DPC PAN BS. Partai berlambang matahari tersebut dipimpin Parial yang juga diusung menjadi Cawabup berpasangan dengan H. Hasmadi selaku Cabup dengan nomor urut 2. Belakangan, PAN diplesetkan menjadi Parial – Asmadi, No (tidak). Padahal, singkatan yang dilekatkan pada keduanya adalah HP yang berasal dari inisial nama depan masing-masing yakni Hasmadi dan Parial.
Nasib serupa berlaku atas pasangan nomor 8 yakni H. Reskan Effendi, SE (Cabup) dan DR. drh. Rohidin Mersyah, MMA (Cawabup). Meski keduanya tidak menetapkan singkatan penyebutan namun pada sejumlah brosur, spanduk dan atribut sosialisasi lainnya tertulis kata-kata Redho Rabbani. Belakangan, Redho diplesetkan menjadi Repot Dhonk.
Apa reaksi mereka? Ditemui terpisah, Rico Diansari, SE, Parial maupun Rohidin Mersyah memilih untuk tidak menanggapi serius persoalan ini. Mengingat, plesetan tersebut sebagai pernik dari Pilkada. “itu bukan perkara serius yang perlu disikapi. Tunggu beberapa saat, nanti akan reda,” ujar Parial. “Saya malah memandangnya sebagai tindakan positif. Sebab, dengan mengingat antri maka akan tertanam semangat masyarakat untuk tertib dalam segala hal,” ulas Rico Diansari yang dikenal Rico Can. “Itukan hanya plesetan, selagi tidak melewati batas,” terang Rohidin.(**)

Tidak ada komentar: